Berikut puisi berjudul Prajurit Banteng yang dibacakan Komarudin pada Rapat Kerja Nasional V PDI di Perjuangan:
Meski anak panah menembus seluruh tubuhku,
Rasa sakit sebenarnya menghubungkan tubuh dan jiwaku,
Luka melipatgandakan perjuangan selalu sebagai ritual hidup,
Itulah api peperangan yang tidak pernah padam
Ia menggerakkan, membangkitkan semangat dan membara dengan cita-cita,
Dia tidak pernah menyerah dan tidak pernah menyerahkan kekuasaan,
Wahai sapi jantan perkasa Merauke, Sabang, Miangas, di Pulau Rote,
Jangan pernah menjadi pengecut, pecundang, apalagi pengkhianat,
Jangan pernah menjadi pengecut, pecundang, apalagi pengkhianat,
Satukan barisan di bawah komando Megawati Soekarnoputri,
Satyam Eva Jayate,
Kemenangan pasti ada di pihak kita.
Quoted From Many Source