Liputan6.com, Jakarta – Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali meningkat. Hingga hari operasional haji ke-15 1445 H atau Minggu 26 Mei 2024, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 19 orang.
Angka tersebut berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputer Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip Senin (27/05/2024) pukul 23.40 WIB.
19 jemaah haji Indonesia meninggal dunia di tiga kota yakni Madinah, Jeddah, dan Mekkah.
Dalam hal ini kematian masih didominasi oleh jemaah haji berusia lanjut. Seluruh jemaah haji yang meninggal dunia juga masuk dalam kategori risiko kesehatan tinggi (risti).
Dibandingkan dengan pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2023, jumlah kematian jemaah Indonesia di Arab Saudi relatif mengalami penurunan pada tahun ini. Tahun lalu, jumlah jemaah haji yang gugur pada hari ke-15 operasi haji sebanyak 26 orang.
Upaya pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya menekan jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci saat menunaikan ibadah haji.
Pemerintah juga mewajibkan calon haji melengkapi surat keterangan sehat sebelum membayar biaya haji.
Sebab berdasarkan evaluasi tahun lalu, total jemaah haji asal Indonesia yang gugur di Tanah Suci mencapai 773 orang. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.
Faktor utama kasus kematian ini adalah tingginya persentase jemaah Indonesia yang berusia lanjut, ditambah cuaca panas di Tanah Suci.
“Tahun ini kami evaluasi bersama DPR RI, kemudian pemerintah mengambil langkah untuk mengurangi jumlah jemaah haji yang meninggal. Salah satunya dengan mewajibkan isthithoah atau surat keterangan sehat sebelum pembayaran,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu 12/12/2021. 5/2024).
Quoted From Many Source