Namun, sebelum kita melanjutkan ke proses seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK selanjutnya, seleksi panitia seleksi patut mendapat perhatian. Sebab, panitia seleksi ke depan pada dasarnya akan menjalankan amanah presiden untuk mencari calon komisioner dan wakil dewan pengawas KPK.
Sederhananya, jika panitia seleksi diisi dengan karakter bermasalah, maka akan berdampak pada proses seleksi dan bisa berujung pada terpilihnya komisioner dan dewan pengawas yang bermasalah.
Oleh karena itu, kami berharap Bapak Presiden Joko Widodo dapat mempertimbangkan beberapa kriteria sebelum memilih orang-orang yang akan menjadi anggota panitia seleksi komisioner dan dewan pengawas KPK.
Pertama, integritas. Pemenuhan nilai integritas tidak hanya ditunjukkan melalui catatan hukum, namun juga menyangkut etika. Kedua, kompetensi. Dalam hal ini, orang terpilih harus benar-benar memahami kondisi pemberantasan korupsi secara umum dan yang terbaru Komisi Pemberantasan Korupsi.
Oleh karena itu, panitia seleksi bekerja berdasarkan kenyataan faktual dari permasalahan tersebut. Ketiga, mandiri. Anggota panitia seleksi diharapkan tidak terafiliasi dengan kelompok, lembaga, atau partai politik tertentu. Poin independen sangat penting dalam meminimalisir konflik kepentingan dalam menjalankan tugasnya sebagai panitia seleksi.
Mantan 9 Pimpinan KPK pada waktu berbeda
Oleh karena itu, surat ini kami sampaikan dan berharap penjelasan di atas dapat menjadi bahan pertimbangan Presiden sebelum menetapkan Panitia Seleksi Komisioner dan Dewan Pengawas KPK.
Sungguh-sungguh,
1. Erry Riyana Hardjapamekas (Komisaris KPK 2003-2007)
2. Mochamad Jasin (Komisaris KΡΚ 2007-2011)
3. Mas Achmad Santosa (Pj. Komisioner Komite Pemberantasan Korupsi Tahun 2009)
4. Busyro Muqoddas (Komisaris KPK 2010-2014)
5. Adnan Pandu Praja (Komisioner KPK 2011-2015)
6. Abraham Samad (Komisioner KPK 2011-2015)
7. Laode M Syarif (Komisaris KPK 2015-2019)
8. Basaria Panjaitan (Komisaris KPK 2015-2019)
9. Saut Situmorang (Komisaris KPK 2015-2019)
Wartawan: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Quoted From Many Source